Sabtu, 19 Oktober 2013

PENCAMPURAN BUDAYA di MASYARAKAT


- Akulturasi

  Percampuran kebudayaan (akulturasi) merupakan suatu perubahan besar dari suatu kebudayaan sebagai akibat adanya pengaruh kebudayaan asing. Menurut Koentjaraningrat, pencampuran menyangkut konsep mengenai proses sosial yang timbul jika sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing. Akibatnya, unsur-unsur asing lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.

  Proses pencampuran berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal ini disebabkan adanya unsur-unsur kebudayaan asing yang diserap atau diterima secara selektif dan ada unsur-unsur yang tidak diterima sehingga proses perubahan kebudayaan melalui mekanisme pencampuran masih memperlihatkan adanya unsur-unsur kepribadian yang asli.

*Macam-macam Bentuk Pencampuran Budaya

A. Subtitusi 
  Unsur budaya lama digantikan oleh unsur budaya yang baru,sehingga memberikan nilai lebih. Contoh, para petani mengganti alat pembajak sawah dengan mesin pembajak sawah (tracktor).

B. Sinkretisme
  Unsur-unsur budaya lama yang berfungsi padu dengan unsur-unsur budaya yang baru sehingga membentuk sistem baru. Contoh, agama trantayana di zaman singosari yang merupakan perpaduan agama antara hindu dan budha.

C. Addition
Unsur budaya lama yang masih berfungsi ditambah unsur baru sehingga memberikan nilai lebih. Contoh, Kota Yogyakarta penggunaan motor melengkapi sarana transportasi tradisional seperti becak dan andong.

D. Deculturation
  Unsur budaya lama hilang karena diganti unsur budaya baru. Contoh, delman atau andong digantikan dengan angkot.

E. Originasi
  Masuknya unsur kebudayaan baru yang tidak dikenal menimbulkan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Contoh, proyek listrik yang masuk kedalam daerah pedesaan menimbulkan perubahan besar terhadap masyarakatnya.

F. Rejection
   Akibat adanya proses perubahan sosial budaya yang begitu cepat menimbulkan dampak negatif berupa penolakan dari anggota masyarakat yang merasa tidak siap dan tidak setuju dengan masuknhya budaya baru. Contoh, ada sebagian orang yang menolak pergi ke dokter dan lebih memilih pergi ke dukun.

*Efek Pencampuran Budaya

1. Efek Positif
    Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.

2. Efek Negatif
    Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya adalah kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar