Minggu, 27 April 2014

REVOLUSI BUDAYA



Revolusi Kebudayaan


Jika dilihat dari sudut pandang pengertian dari revolusi adalah perubahan sosial dan perubahan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat, sedangkan kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan kata lain pengertian dari revolusi budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat dalam waktu yang cukup lambat.


Revolusi budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.

Beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya revolusi kebudayaan :

1. Lingkungan alam fisik

Terjadinya berbagai bencana alam menyebabkan masyarakat yang mendiami daerah-daerah itu terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila mereka mendiami tempat yang baru, mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan perubahan pada lembaga-lembaga organisasi mereka. Penyebab yang bersumber pada lingkungan alam fisik kadang-kadang ditimbulkan oleh tindakan masyarakat itu sendiri.

2. Perang 

Peperangan dengan negara lain memicu perubahan-perubahan karena negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya pada negara yang kalah.

3. Kebudayaan masyarakat lain 

Kebudayan yang disebarkan oleh bangsa lain dapat mengakibatkan revolusi. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua kelompok masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik, yakni masing-masing masyarakat dapat memengaruhi masyarakat lainnya. Apabila pengaruh dari masyarakat tersebut diterima tidak karena paksaan, hasilnya dinamakan demonstration effect. Proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing di dalam antropologi budaya dinamakan akulturasi. Apabila salah satu dari 2 kebudayaan yang bertemu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah proses imitasi, yaitu peniruan terhadap unsur-unsur kebudayaan lain.